Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah
ada sejak awal tahun 1950-an, yang dicetuskan dalam suatu kesempatan
resepsi perayaan hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Diprakarsai
oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan
untuk membentuk "Panitia Fakultet Sumatera Selatan". Menjelang akhir
Agustus 1952, dengan berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang
pertama akan didirikan adalah fakultas ekonomi. Untuk itu dibentuklah
"Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan" yang dikelola oleh suatu
yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama "Yayasan
Perguruan Tinggi Syakhyakirti".
Pembukaan Fakultet Ekonomi secara
resmi di bawah Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti ini dilakukan pada
tanggal 31 Oktober 1953 dalam suatu acara yang dihadiri oleh Mr. Hadi,
Sekretaris Jenderal Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan
(PPK), Drg. M. Isa (Gubernur Sumatera Selatan), Bambang Utoyo (Panglima
TT II Sriwijaya) dan Ali Gathmyr (Ketua DPRD Sumatera Selatan).
Upaya
melengkapi perguruan tinggi di Sumsel dilanjutkan oleh Yayasan
Perguruan Tinggi Syakhyakirti dengan membentuk Panitia Penyelenggaraan
Fakultas Hukum. Pada tanggal 1 November 1957, bertepatan dengan perayaan
Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah fakultas tersebut
dengan nama 'Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat".
Pengembangan
kemudian dilanjutkan dengan bantuan Penguasa Militer Teritorial II
Sriwijaya yang memberikan bantuan keuangan unuk mendirikan gedung
permanen Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti di Bukit Besar (kini
Kampus Unsri Bukit). Upacara peletakan batu pertamanya dilakukan pada
tanggal 31 Oktober 1957
Upaya selanjutnya adalah penegerian
perguruan tinggi yang sudah ada tersebut. Dengan perjuangan gigih tokoh
masyarakat Sumsel ketika itu, antara lain Kolonel Harun Sohar (Panglima
selaku Ketua Paperda TT II/ Sriwijaya) dan A. Bastari (Gubernur),
hambatan yang amsih ada untuk berdirinya universitas negeri di Palembang
dapat diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta bulan Desember 1959
menemui Menteri PPK (Mr. Moh yamin) berhasil memperoleh jaminan
kesediaan pemerintah untuk mengambil alih Perguruan tinggi Syakhyakirti
menjadi suatu universitas negeri. Dengan Peraturan Pemerintah No. 42
Tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960 (Lambaran Negara Tahun 1960 No. 135)
akhirnya berdirilah Universitas Sriwijaya yang peresmiannya dilakukan
pada tanggal 3 November 1960 dalam upacara penandatanganan piagam
pendirian oleh Presiden Sukarno dengan disaksikan oleh Menteri PPK (Mr.
Priyono) dan beberapa Duta Besar negara sahabat. Sebagai Presiden
Universitas yang pertama diangkat Drg. M. Isa yang diangkat dengan
Keputusan Presiden No. 696/M tahun 1960 tanggal 29 Okober 1960
Untuk
memenuhi tuntutan perkembangan, Unsri kemudian merencanakan penambahan
kampus, di luar Bukit Besar yang sudah ada, dengan membebaskan tanah
seluas 712 hektar, di Indealaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sekarang
Ogan Ilir-OI), pada tahun 1982. Pembangunan kampus baru ini dimulai pada
tahun 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), yang
secara fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31
Desember 1993. Gubernur Sumatera Selatan H Ramli Hasan Basri memberikan
kuliah perdana menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Inderalaya
ini pada tanggal 1 September 1993. Pemanfaatan sepenuhnya fasilitas di
Kampus Inderalaya dilaksanakan dengan Keputusan Rektor pada bulan
Januari 1995 dimana ditetapkan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Februari
1995 semua kegiatan administrasi dan sebagian besar kegiatan akademik
diselenggarakan di Kampus Inderalaya. Peresmian Kampus Unsri Indralaya
yang sesungguhnya baru dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 1997 oleh
Presiden Soeharto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar